Omset Atau Profit: Mana yang Lebih Penting untuk Usaha Anda?

Omset atau profit? Pertanyaan ini tentunya kerap muncul di kalangan pengusaha, baik Owner, Distributor, Agen, Reseller, ataupun Dropshipper. Ya apapun jenis usaha anda, penyedia produk, jasa maupun retailer tentunya penasaran, sebenarnya mana yang lebih penting untuk usaha anda? Omset atau profit?

Jika anda diberi pilihan, lebih baik berhasil mendapat omset hingga Rp100 juta dengan profit Rp10 juta, atau anda bisa mendapat omset Rp20 juta dengan hanya mencapai omset Rp40 juta? Tentu pilihan kedua lebih menggiurkan bukan.

Benarkah? Mari kita coba bedah.

Pertama, anda harus memahami dulu, omset adalah hasil penjualan, apapun jenis produk yang anda tawarkan. Cara menghitungnya pun mudah karena hanya dua komponen yang diihat, harga dan kuantitas produk yang dijual.

Sementara profit merupakan pendapatan bersih dari perusahaan. Cara menghitungannya jauh lebih rumit dari omzet karena ada komponen tambahan seperti biaya HPP (Harga Pokok Produksi) dan Expense atau pengeluaran termasuk gaji, tagihan Listrik, biaya iklan, Pemasaran dan sebagainya. Dalam profit profit, sudah ada laba atau keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan baik dapat berupa laba bersih atau mungkin laba kotor yang belum dikurangi oleh pajak.

Jika mengejar profit?

Ini berarti jika anda memilih mengejar bisnis dengan profit yang besar dengan nilai omset tidak terlalu besar, maka anda harus memperhatikan jenis bisnis yang anda geluti. Jika produk yang anda jual merupakan produk pasar retail ataupun produk yang tidak memiliki tenggat kadaluarsa, maka ini merupakan pilihan yang cukup tepat.

Anda tidak perlu pusing bagaimana cara menjual barang sebanyak-banyaknya dengan cepat. Sebaliknya pengejaran omset dalam bisnis jenis ini tanpa sadar banyak menjebak para pebisnis untuk menggejot omset melalui promosi besar-besaran hingga diskon yang tidak terkontrol.

Akibatnya meski angka penjualan besar ternyata margin keuntungannya tidak terlalu besar. Dan bukan tak mungkin jika malah merugi lantaran uang perusahaan habis untuk biaya promosi serta perhitungan diskon yang tidak tepat.

Konsekwensi bagi anda yang menyukai angka profit yang besar biasanya cenderung lebih memilih bisnis yang berorientasi jangka pendek saja. Namun mesti diingat bisnis jenis ini, apalagi dalam pasar retail, memiliki kompetisi yang cukup ketat sehingga anda harus ekstra kerja keras untuk sukses.

Jika mengejar omset?

Mengejar omset yang besar cocok bagi bisnis berjenis fast moving artinya produk bisnis kita sangat cepat kadaluarsa. Dengan demikian perputaran produk (inventory) menjadi jauh lebih penting untuk menghindari produk gagal jual akibat kadaluarsa yang dapat berakibat fatal bagi kelangsungan perusahaan.

Yang perlu anda pahami juga, mengejar omset yang besar dapat mengubah fokus dan orientasi sebuah bisnis. Karena bisnis dengan model ini harus memiliki skema inventory mapan. Artinya bisnis anda mau tak mau akan masuk dalam pasar distribusi dan membangun jaringan.

Bisnis model ini juga membutuhkan pengukuran cashflow dan profit yang tepat sehingga perputaran produk dalam waktu yang cukup lama ini tidak menghabiskan nafas perusahaan.

Ini berarti bisnis anda akan lebih berorientasi jangka panjang. Jika anda dapat bertahan dengan baik, seiring dengan berjalannya waktu, anda akan mendapatkan konsumen yang puas serta produk yang berkualitas sehingga margin profit dapat ditingkatkan. Dan yang lebih penting bisnis anda akan berpeluang bertahan jauh lebih lama dari yang anda bayangkan.

Utamakan kesehatan transaksi

Meski demikian pada dasarnya sebuah bisnis akan sehat jika mampu mengontrol cashflow dengan baik. Jadi apakah anda lebih memilih mementingkan omset ataupun profit, anda harus memastikan cashflow perusahaan anda sehat. Karena profit miliaran jika semua dalam bentuk piutang tentu sama memusingkan bukan?

Cara termudah yakni dengan memfokuskan perusahaan anda pada aktivitas yang mampu meningkatkan penjualan. Bahkan jika aktivitas penjualan anda meningkat, anda dapat sekaligus mendapatkan omset dan profit yang sama-sama besar.

Untuk itu pencatatan akutansi dan keuangan perusahaan anda haruslah cermat agar dapat membidik profit dan mengukur cashflow dengan tepat. Anda dapat mengandalkan kerapihan akuntansi dan keuangan anda pada penyedia software akuntansi terbaik dan terpecaya sebagai langkah awal kesehatan bisnis anda. Selamat mencoba.

Facebook Comments
Bagikan artikel
Artikel Terbaru
suplychain
Supply Chain Adalah: Definisi, Fungsi, Manfaat dalam Bisnis
Supply chain adalah salah satu elemen penting...
2
Konsultan Adalah: Pengertian dan Perannya dalam Bisnis Anda
Saat memulai atau mengembangkan bisnis, Anda...
Gambar WhatsApp 2024-02-13 pukul 14.01
4 Metode Depresiasi: Rumus, dan Contohnya
Jika Anda pernah punya barang seperti mobil...
invoice
Apa Itu Invoice? Perbedaannya dengan Nota dan Kuitansi
Apa itu Invoice? Jika Anda adalah seorang...
branding
Branding Identity Adalah: 7 Cara Membuatnya dan Contoh Bisnis
Jika Anda memiliki bisnis, maka Anda pasti...
Artikel Terkait

Kelola invoice, inventory, keuangan dalam satu aplikasi, Monitor bisnismu kapan saja dimana saja.

Zahir Berpengalaman 27 Tahun membantu lebih dari 100.000 Bisnis untuk bertumbuh